Sebagai reaksi terhadap antisemitisme, gerakan Zionisme secara bersamaan
lahir pada saat itu pula. Theodor Herzl menulis bukunya Negara Yahudi
pada tahun 1896; Muktamar Zionis pertama diselenggarakan di kota Basel,
Swis, pada tahun 1897. Para pendiri gerakan ini terdiri dari orang
Yahudi sekuler dari Jerman dan Austria. Bagi mereka keyahudian merupakan
identitas nasional, bukan identitas agama, dan Zionisme adalah
nasionalisme dari suatu bangsa yang belum mempunyai negara. Cita-cita
mereka, mendirikan sebuah negara nasional yang sekuler bagi orang
Yahudi. Lahirnya gerakan Zionisme tidak ada sangkut pautnya dengan agama
Yahudi; faktor pendorong utama adalah keberadaan Yahudi hanya sebagai
golongan etnis berstatus "pariah". Namun pilihan mereka akan Palestina
sebagai "rumah nasional" bagi bangsa Yahudi tentu saja mengaitkan
cita-cita mereka dengan sejarah sakral Yahudi yang tercantum dalam kitab
suci Taurat. Hal itu belakangan menyebabkan gerakan Zionisme semakin
diwarnai simbol-simbol keagamaan.
sumber : http://www.akhirzaman.info/yahudi/zionis/1521-yahudi-sebagai-simbol-dalam-wacana-islam-indonesia-masa-kini.html