Masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan
oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu
masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat
dan kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama.
Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik
ulasan di media massa, seperti televisi, internet, radio dan surat
kabar.
Jadi yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah sosial atau
bukan, adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan melalui suatu
entitas. Dan tingkat keparahan masalah sosial yang terjadi dapat diukur
dengan membandingkan antara sesuatu yang ideal dengan realitas yang
terjadi (Coleman dan Cresey, 1987).
Dan untuk memudahkan mengamati masalah-masalah sosial, Stark (1975) membagi masalah sosial menjadi 3 macam yaitu :
- Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
- Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
- Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Kenyataan Komunikasi massa yang semakin terus berkembang semakin banyak pula menimbulkan masalah-masalah sosial. Jadi, wajah ganda media massa menjadi profil utama industri media massa saat ini karena disatu sisi ia menamakan diri sebagai agen (agent of change) perubahan dalam pengertian yang sesungguhnya, namun disisi lain ia juga sebagai agen perusak (agent of destroyer) dan pemicu masalah-masalah social. Kenyataan bahwa media massa justru miskin dari fungsi edukasi nilai-nilai kemanusiaan, media massa justru lebih banyak menjadi corong provokasi nilai-nilai kehewanan, seperti, materialisme, hedonisme, seks, konsumerisme, mistisme dan semacamnya yang semua itu menurut banyak kalangan sebagai sumber pemicu berbagai persoalan social di masyarakat saat ini. Maraknya demontrasi atau protes yang dilakukan oleh masyarakat berkaitan dengan pornografi yang ada di media massaa, menunjukan bahwa media massa dengan tayangan-tayangan merupakan pemicu dari masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.
Meningkatnya kenakalan remaja, moral semakin menurun, semakin meningkatnya kejahatan, merupakan masalah-maslah sosial yang harus mendapat perhatian dari semua pihak. Dalam hal ini keterkaitan maslah-masalah sosial tersebut dengan media sering disebut-sebut bahwa media massa harus turut bertanggung jawab terhadap masalah sosial tersebut.
Berdasarkan penjelasan tersebut, masalah komunikasi dalam hal ini pergeseran peran media massa memiliki pengaruh yang kuat terhadap terjadinya masalah sosial di masyarakat, hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:
- Media massa sekarang ini bukan saja dianggap sebagai media yang memberikan informasi dan edukasi pada masayarakat, akan tetapi juga dianggap sebagai pemicu dari masalah-masalah sosial yang ada di masayarakat.
- Media massa dianggap sebagai pemicu atau pihak yang juga bertanggung jawab dalam masalah-masalah sosial yaitu semakin meningkatnya kejahatan, semakin menurunya moralitas, semakin tingginya kenalakan remaja adalah karena tayangan-tayangan yang disampaikan oleh media massa.
Related Posts :
- Back to Home »
- Sosial »
- Mengidentifikasi Masalah Sosial Sebagai Masalah Komunikasi