Posted by : Unknown
Kamis, 21 November 2013
Masyarakat Sipil
Jurnal WACANA Nomor 01/1999 : Masyarakat Sipil
Pada mulanya masyarakat sipil adalah
diskursus pemikiran kritis radikal sebagai media untuk menjelaskan dan
dipahami dalam konotasi sebagai gerakan rakyat untuk melakukan
resistensi terhadap negara yang pada konteks zamannya, negara dianalisis
justru sebagai alat kapitalisme. Antonio Gramsci, yang sering
disebutkan dalam literatur ilmu sosial sebagai tokoh yang memunculkan
diskursus masyarakat sipil, menfokuskan secara sungguh-sungguh dan
mendasar analisisnya terhadap konsep negara dikaitkan dengan dalam
bahasannya mengenai konsep hegemoni yang diperankan negara untuk
menjinakkan rakyat dalam rangka melanggengkan kapitalisme. Pandangan
Gramsci ini secara tidak langsung merupakan kritik terhadap analisis
atas kapitalisme yang menekankan pada hubungan kapitalis dan buruh,
seperti dalam Marxisme tradisional. Kekalahan kaum marginal, bagi
Gramsci, justru bukan karena penindasan dan kekerasan fisik, melainkan
karena hegemoni, yakni penjinakan budaya dan ideologi yang dilakukan
oleh negara terhadap masyarakat sipil. Sejak itulah dan pada
perkembangan selanjutnya, konsep masyarakat sipil senantiasa merupakan
diskursus pemikiran kritis terhadap kapitalisme.
WACANA, Jurnal Ilmu Sosial Altenatif,
dalam nomor perkenalan ini sengaja menurunkan tema sekitar masyarakat
sipil. Jurnal WACANA sesungguhnya tidak berpotensi untuk menyamakan
konsep dan perbedaan pandangan dan kepentingan sekitar pembahasan
masyarakat sipil tersebut, akan tetapi WACANA lebih tertarik untuk
memfasilitasi proses pergumulan pemikiran dan perdebatan sekitar
masyarakat sipil, dan kesimpulan diserahkan sepenuhnya kepada pembaca.
(MANSOUR FAKIH, Pengantar: Masyarakat Sipil: Catatan Pembuka, h.2-6)
sumber : http://blog.insist.or.id